Ketua MUI Sumbar Sesalkan Mahyeldi Ikut Ritual Kendi Nusantara: Tak Sesuai dengan Akidah Tauhid

    Ketua MUI Sumbar Sesalkan Mahyeldi Ikut Ritual Kendi Nusantara: Tak Sesuai dengan Akidah Tauhid

    SUMBAR, - Ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Kilomenter Ibu Kota Nusantara (IKN) diikuti oleh seluruh kepala daerah di Indonesia, termasuk Gubernur Sumbar Mahyeldi. Mahyeldi membawa air kaki Gunung Talang dan tanah Pasaman Barat ke IKN.

    Namun, tindakan Mahyeldi yang membawa tanah dan air serta ikut ritual tersebut mendapat kecaman dari Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar.

    "Saya sangat menyesalkan tindakan Mahyeldi Ansharullah yang begitu saja mematuhi perintah Presiden terkait ritual tersebut. Saya tidak setuju dengan ritual tersebut, karena terkandung keyakinan yang tak bersesuaian dengan akidah tauhid, ” ungkap Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar, Senin (14/3/2022).

    Menurutnya, ritual seperti itu dilokalisir dalam ranah budaya semata. Sebab di Agama Islam seluruh tindakan dan perbuatan akan diminta pertanggungjawabannya kelak.

    Meskipun sebatas simbolik, tindakan tersebut tetap tidak bisa diterima karena alasan rasionalnya juga tidak ada.

    Ia khawatir sikap pemimpin seperti itu bisa saja ditiru masyarakat awam. Padahal, ritual tersebut tidak memiliki landasan keyakinan dari Islam.

    Sebagai gubernur dan pemimpin yang berkomitmen dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Mahyeldi tak pantas ikut-ikutan membawa bagian-bagian tertentu dari tanah dan air dari Sumbar.

    Ia menilai, apa yang dilakukan Mahyeldi tidak sesuai dengan Syara Mangato Adaik Mamakai.

    “Ini masalah akidah, sudah jelas itu acaranya ritual yang bertentangan dengan akidah tauhid kita, tidak cocok dengan ABS-SBK, itu merusak akidah, "tambahnya.

    Tak hanya itu Gusrizal mengingatkan agar gubernur tidak selalu menomorsatukan pertimbangan politik dalam mengambil keputusan dan mengesampingkan hal lain.

    Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo meminta seluruh gubernur di Indonesia untuk membawa tanah dan air dari wilayah masing-masing ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur.

    Semua sampel air dan tanah dari semua provinsi di Indonesia akan digabung menjadi satu. Tak lain berharap Indonesia yang indah, subur, dan kaya sumberdaya alamnya akan semakin maju, rakyatnya sejahtera, aman sentosa sepanjang masa.(**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Mentawai dan Payakumbuh tak ada Pilkada,...

    Artikel Berikutnya

    Pemko Solok Gelar Forum Konsultasi Publik...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pemberhentian Alim Bazar Sesuai Prosedur, Kepala BKSDM: KASN Harusnya Tidak Mendengar Sepihak
    Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal
    Pemko Payakumbuh Juara Pertama iBangga Award 2024Tingkat Sumbar
    Kota Payakumbuh Raih Lima Penghargaan Beruntun
    Lebaran, Objek Wisata Berbayar Bukittinggi Dikunjungi 100.218 Orang, PAD Tembus Rp2,2 M